Mana yang Lebih Baik:
BPJS Kesehatan atau Asuransi Kesehatan?
Saat pemerintah meluncurkan program asuransi kesehatan yang
dipayungi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Indonesia, banyak yang
berpikir program ini akan “mengusur” kedigdayaan perusahaan asuransi kesehatan
swasta di tanah air. Namun ternyata pikiran ini termasuk salah karena
produk-produk asuransi kesehatan swasta masih diminati. Bahkan ada orang yang
menjadi peserta BPJS dan asuransi kesehatan swasta sekaligus!
Berikut Sembilan poin penting
perbedaan yang mendasari program BPJS Kesehatan dan
asuransi kesehatan swasta. Mungkin bisa jadi pertimbangan buat Anda apa akan
tetap setia pada asuransi kesehatan swasta, atau BPJS, atau malah dua-duanya.
1. Besaran
Premi
Dari
sisi ini, perbedaan yang muncul antara lain:
Asuransi Kesehatan Swasta
Premi untuk asuransi swasta terbilang cukup mahal dan sulit
dijangkau untuk kalangan menengah ke bawah. Peserta asuransi kesehatan harus
membayar premi hingga ratusan ribu rupiah perbulan dan itu juga tergantung
jenis asuransi kesehatan mana yang diambil dan dari perusahaan asuransi mana.
Premi dibayar dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun.
Sekedar informasi:
1.
Makin tua umur peserta maka preminya
akan semakin mahal.
2.
Premi juga akan semakin mahal jika
peserta yang diasuransikan adalah seorang perokok.
3.
Ada perbedaan harga premi untuk
peserta laki-laki dan perempuan
BPJS
Iuran untuk BPJS Kesehatan termasuk sangat murah dan terjangkau.
Untuk pekerja, sebagian besar iuran itu ditanggung oleh perusahaan, sementara
untuk veteran dan fakir miskin, iuran BPJS dibayar secara penuh oleh
pemerintah.
Sementara itu, untuk pekerja non formal seperti pedagang,
nelayan, pengangguran, atau freelancer, iuran BPJS juga sangat terjangkau
karena minimal mereka bisa membayar Rp 25.500 rupiah per bulan untuk perawatan
kelas III di rumah sakit.
Oh ya, iuran BPJS ini ditarik setiap bulan dan ada denda
sebesar 2 persen dari total iuran seandainya Anda telat membayar.
Informasi lainnya:
1.
Tidak ada perbedaan besaran iuran
antara peserta tua dan muda
2.
Tidak ada perbedaan besaran premi
antara peserta yang perokok dan bukan perokok
3.
Tidak ada perbedaan besaran premi
antara peserta yang laki-laki dan perempuan
2.
Segi Manfaat
Dari Segi Manfaat, perbedaan yang ada yaitu sebagai berikut:
Asuransi Kesehatan Swasta
Mayoritas asuransi kesehatan memberikan manfaat untuk rawat
inap seperti kamar, operasi, ambulan, obat, jaminan kematian, kunjungan dokter
dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perawatan pasien di rumah
sakit. Ada juga fasilitas asuransi yang menawarkan rawat jalan setelah dirawat
inap, dan itu memang satu paket dengan rawat inap.
Ingin asuransi untuk membantu pembayaran rawat jalan? Nah
Anda diharuskan membayar sejumlah premi lagi dan itu cukup mahal. Selain itu
asuransi kesehatan tidak memberi fasilitas untuk optik, gigi, dan kehamilan.
BPJS
Bisa dibilang BPJS memiliki manfaat fasilitas kesehatan yang
cukup lengkap. Selain rawat inap, BPJS juga menerima rawat jalan, optik, gigi,
dan kehamilan.
Menariknya lagi BPJS memberi manfaat untuk layanan promotif
dan preventif seperti penyuluhan, imunisasi, dan keluarga berencana. Selain itu
ada manfaat non medis seperti ambulan. Bisa dibilang manfaat yang diberikan
BPJS lebih lengkap dibanding asuransi kesehatan swasta.
3. Plafon
Dari Segi Plafon manfaat, ada perbedaan yang jelas dari
keduanya, yaitu:
Asuransi Kesehatan Swasta
Ada batasan limit manfaat yang kerennya disebut plafon
asuransi. Contohnya Anda boleh dirawat di sebuah rumah sakit dan ditanggung
oleh asuransi selama batas maksimum rawat inap yang sudah disetujui. Begitu
juga biaya-biaya rawat inap seperti kunjungan dokter, operasi, dan laboratorium
punya limit biaya yang dicover asuransi. Seandainya Anda melebihi batas limit
itu, Anda harus membayar sendiri. Penghitungan plafon pada asuransi kesehatan
swasta ada dua yaitu berdasarkan per-penyakit yang tidak memiliki batasan
tahunan, atau berdasarkan waktu, misalnya plafon tahunan.
BPJS
Tidak ada batasan plafon. Semua biaya ditanggung BPJS dan
pesertanya cuma harus mengikuti sejumlah prosedur yang sudah ditentukan
termasuk dirawat di ruang rawat yang sesuai dengan iuran yang mereka bayar.
Pokoknya BPJS akan membayar pengobatan pasien sampai dia sembuh benar. Biaya
tambahan akan diminta pihak rumah sakit seandainya pasien ingin pindah ke ruang
rawat lebih kelasnya lebih tinggi, atau pembelian sejumlah obat yang tidak ditanggung
BPJS.
4. Penyakit Bawaan
Dari sisi penyakit bawaan, perbedaan dar BPJS dan asuransi
swasta adalah:
Asuransi Kesehatan Swasta
Dalam asuransi kesehatan akan ada medical check up untuk
mengecek apakah si calon peserta menderita penyakit bawaan seperti jantung,
gula darah dan lain-lain. Ini yang disebut pre-existing condition. Cek up yang
sama juga akan dilakukan untuk seluruh anggota keluarga yang tertanggung dalam
asuransi kesehatan tersebut.
Nah kalau ternyata ada calon peserta asuransi menderita
penyakit bawaan, biasanya penyakit tersebut TIDAK akan ditanggung oleh asuransi
kesehatan. Namun ada juga asuransi yang menanggung penyakit bawaan itu dengan
syarat peserta juga menjadi peserta asuransi selama dua tahun alias tidak serta
merta. Artinya klaim untuk penyakit itu bisa dibayarkan setelah dua tahun.
BPJS
Semua penyakit baik penyakit bawaan atau penyakit baru akan
ditanggung oleh BPJS. Tidak ada diskriminasi. Selain itu tidak ada yang namanya
medical check up untuk mendapatkan kepesertaan BPJS. Calon peserta cukup
mengisi formulir dan melengkapi persyarata kemudian membayar.
5. Layanan
Mengenai hal ini, BPJS dan asuransi kesehatan swasta
memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Apa saja?
Asuransi Kesehatan Swasta
Layanan biasanya akan lebih cepat dan pasien bisa langsung
ke rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan. Hampir semua rumah sakit
menerima asuransi kesehatan sehingga prosesnya tidak sulit dan cenderung tidak
berbelit-belit.
BPJS
Memiliki layanan berjenjang, yaitu saat Anda sakit Anda
harus ke fasilitas kesehatan (faskes) I terlebih dahulu untuk mendapat rujukan.
Setelah itu baru faskes I akan merujuk Anda ke rumah sakit yang menjadi mitra
BPJS untuk pengobatan lebih lanjut. Birokrasi ini terkadang berbelit-belit.
Belum lagi antriannya cukup panjang untuk memperoleh pelayanan. Selain itu
rumah sakit yang menjadi mitra BPJS masih sedikit dibanding rumah sakit yang
menjadi mitra asuransi kesehatan.
6. Pilihan Rumah Sakit
Untuk pilihan rumah sakit, asuransi swasta bisa dibilang
memiliki keunggulan yang lebih baik. Lihat saja perbedaannya berikut ini:
Asuransi Kesehatan Swasta
Anda bisa memilih untuk berobat ke rumah sakit mana pun dan
asuransi akan menanggung semua biaya, meskipun rumah sakit itu tidak memiliki
kerja sama dengan asuransi milik Anda.
BPJS
Anda cuma bisa berobat ke rumah sakit yang sudah ditunjuk
BPJS begitu juga rumah sakit rujukannya. Tidak hepi dengan pilihan rumah sakit?
Nah, Anda harus menunggu tiga bulan untuk merubah rumah sakit rujukan supaya
sesuai dengan rumah sakit yang Anda inginkan.
Anehnya, sistem ini juga berlaku meskipun Anda sedang berada
di luar kota dan mengalami sakit. Anda tetap harus meminta rujukan ke faskes I
sebelum ke rumah sakit. Ketentuan BPJS akan dinafikan jika pasien dalam kondisi
darurat. Tetapi Anda harus terlebih dulu tahu apa definisi darurat menurut
BPJS.
7. Asuransi Jiwa
Sama seperti sebelumnya, untuk masalah ini, asuransi jiwa
punya keunggulan yang lebih baik dari BPJS. Ini rinciannya:
Asuransi Kesehatan Swasta
Ada asuransi kesehatan yang menyertakan juga fasilitas asuransi
jiwa dalam programnya, sehingga bila peserta meninggal dunia, maka ahli
warisnya akan menerima dana asuransi kematian.
BPJS
Tidak ada program ini dalam BPJ Kesehatan.
8. Batas Wilayah
Dalam hal ini, BPJS bisa dibilang kalah dalam hal wilayah
perawatan. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Asuransi Kesehatan Swasta
Kalau Anda sakit dan sedang berada
di luar negeri, Anda bisa mengunakan asuransi
kesehatan milik Anda. Kebanyakan
asuransi swasta biasanya bisa menanggung pesertanya hingga ke luar negeri.
BPJS
Namanya asuransi nasional ya hanya berlaku di Indonesia.
Jadi Anda harus merogoh kocek kalau terpaksa dirawat di luar negeri.
9. Double Klaim
Untuk masalah klaim, lagi-lagi BPJS harus mengakui
keunggulan dari asuransi kesehatan swasta. Antara lain:
Asuransi Kesehatan Swasta
Anda bisa melakukan double claim dari perusahaan asuransi.
Double claim yang dimaksud adalah saat Anda sakit dan membayar dengan asuransi
kantor, Anda tetap bia melakukan klaim ke perusahaan asuransi sesuai manfaat
asuransi yang diambil.
BPJS
Sementara untuk BPJS tidak bisa dilakukan double claim. Jadi
misalnya Anda sakit dan dibayar oleh asuransi kantor, Anda tidak bisa klaim
lagi ke BPJS. Perlu diketahui BPJS hanya menerima klaim dari fasilitas
kesehatan langsung dan tidak menerima klaim perorangan.
Masing-Masing
Punya Kelebihan dan Kekurangan
BPJS dan Asuransi Kesehatan Swasta memang memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tak heran banyak orang yang memutuskan
untuk menjadi peserta kedua jenis asuransi itu sekaligus sekaligus mengambil
manfaat yang ditawarkan. Meski saling melengkapi, buat Anda yang ternyata lebih
suka pelayanan yang cepat tanpa berbelit-belit dan ingin langsung ke rumah
sakit tanpa birokrasi, baiknya Anda memilih asuransi kesehatan swasta.
Meski begitu harus diakui kalau cuma BPJS yang memberikan
ragam manfaat yang lebih banyak dari asuransi kesehatan, dan tentu saja Anda
harus siap dengan birokrasi dan antriannya. Mana yang jadi pilihan? Semuanya
tergantung Anda